Category Archives: Realitas Sosial

Kehidupan Baru

Sudah lama tidak menulis. Pikiran dan perasaan tersita pada kehidupan baru. Keluarga tanpa orang tua laki-laki Mama’ (Bapak). Kini dengan Ibu, dan keponakan.
Betapa aku beruntung bisa merasakan kasih sayang Bapak cukup lama, hingga usia dewasa kini.
Orang Tua seberapapun usia anaknya, tetaplah Anak. Karena memang anaknya. Kecemasan dan kekhawatiran orang tua hampir tak ada batasnya. Batasannya hanya Keikhlasan dan Kepercayaan pada Yang Maha Kuasa, sang Pemberi Hidup.
Kehidupan baru selalu terkait dengan waktu. Baru dan Lama adalah identifikasi yang melekat pada waktu dan relatif.
Kini hidup keseharian tanpa Bapakku secara fisik. Beliau telah mangkat.
Aku kini mewarisi tanggung jawab saling menjaga Keluarga, keturunan, saudara dan kerabat.
Semoga mendapat Berkah dan RestuNya dan Kebaruan suasana, kondisi dan situasi ini.
Semoga bahagia dan sehat semuanya sampai tiba waktunya.

Hari dan Waktu Menuju Saat Itu

Tahun, Bulan, hari-hari, Jam-jam, Menit, Detik terus berjalan
Durasi itu milik WAKTU
Dia lah WAKTU, penentu Menuju Saat itu
Saat Bahagia Tiba
Saat manusia tak bisa apa-apa
Selain menerima

Hari-hari itu sudah lewat
Kita masih terhambat
Pikiran peradaban penguasa
Penguasa sementara

Tahun, bulan, hari-hari, jam, menit, detik tak terasa
Pemilu, pemilihan umum menjelang
Menampakkan wajah jalang para petualang
Saling menantang bersenjata uang
Membeli pikiran dan mengakali orang-orang

Siang dan Malam sebentar lewat
Dan banyak dari kita terpaku bisu
Hanya berdoa bertutur bahasa asing
Tanpa bisa apa-apa
Kecuali tetap terasing
Realitas diri dan dimata

WAKTU sebentar lagi lewat
Tanpa bulan tanpa matahari
Tetapi dinanti para putra putri
Mereka yang mawas diri

2Des, 2013 @UmiLasminah

Not Into Liberal

Sorry friends I’m not into liberal
Go ahead with your shows
And show off

Sell your gloryfying individualistic
Love for sale
Love to buy

I’m not into Liberal
I prefer sacred and honest love
Not a freedom love as their claimed in books and films

Sorry friends,
I’m not into liberal
Polygamy and orgasms seeker

Sorry friends, I’m not into Liberal
Happiness and pleasure
Can be true
As freedom
Yet you’re not Liberal

@Umi Lasminah

Sept,15,2011

Arahkan Amarahmu

hari-hari ini
kulihat televisi
kubaca surat kabar
dusta terpapar sempurna

kenyataan: realita tak terbantah
namun tak juga Indonesia terjaga
tak jua telinga dan mata
dengar, lihat isyarat para Dewa-Dewi

tak jua manusia Indonesia tergerak bersama
bergerak bersama angkat tangan
lalu teriak: tuhan masih ada
Kebenaran masih tersisa

hari-hari ini
kulihat di televisi
kudengar di radio
kata-kata berserakan tanpa makna
walau kebenaran terungkap sedikit

namun tak jua aksi lahir dari bangsa rakyat Indonesia

kunanti teriakan-teriakan
kunanti kepalan tangan ‘lawan’
marahlah semarah-marahnya

sabar diingkari sudah
dibohongi sering, tak henti-henti
tetap saja sedikit suara protes
lebih sedikit marah

aduh rakyatku tercinta
bukankah Indonesia Merdeka
juga karena amarah tertumpah dan terarah tepat
pada Kolonial pada penjajah

kini
tumpahkanlah amarahmu
pada
pembohong, penipu
dan perampok negeri nan piawai
perampas jamrud kathulistiwa nan permai

rakyat Indonesia
saatnya amarahmu terarah tepat
pada penjual negeri penghianat bangsa

jangan ingkari kemanusiaanmu
amarah positif adalah semangat menggebu
tuk hantam setan durjana
agar membeku di neraka @Umi Lasminah 2009

1998 women

1998 women together

ten years passed

ten thousands tears flow
the feeling came the feeling go

in activism
in quarell
in love
in quite
and crowded

its stays forever
beneath
and upper

each person who shape me for me
thank you
each person who enriched me for me
my gratitute
each person who blow me up
thank you
each person who walk by me
i love you

for ten years passed knowing you
is ten millions more of breath
is ten billions of heart beat

for uncounting reason
and inavaluabe treasure
I bow my salute
and thank you

november 11, 2008

orang-orang sombong

orang-orang sombong

aku berhadapan dengan orang-orang sombong

kesombongan yang membakar kemaluan
menghanguskan kebersahajaan

kesombongan adalah arogansi
melunturkan risih
menistakan kesantunan

membesarkan gengsi
merekatkan rasa benci pada aksi

keangkuhan jua sama
meninggikan diri merendahkan sesama
melupakan Tuhan

orang-orang sombong kutemui
berwajah tampan, bermuka cantik

mereka berbaju kekayaan, berpakaian status
sering tak tahu berlagak tahu
semata-mata malu pada kebenaran

orang-orang sombong
tak mau tahu
tak peduli yang bukan diri sendiri

orang-orang sombong
tersesat dalam kelemahan
tak tahu jalan keluar
selain mengangkat diri sendiri

september 2008, 25

INI INDONESIA

INI INDONESIA

Kekayaan Kebhinekaan

Warna warni dan corak pakaian Nusantara

Ini cerita untukku, untuk cucu, cicit dan buyutku:

Indonesia adalah:
orang-orang;
bangsa, suku;
warna-warna kulit;
jenis-jenis rambut;
berbagai bentuk hidung;
beragam bentuk rahang;
bermacam kelopak mata;
tak sama, tak beda
tak apa-apa
itulah Nusantara

Indonesia adalah:
orang-orang beradab
berpakaian, berbaju, berkain
rumbai-rumbai, kebaya, koteka,
kerudung, selendang, sarung, kopiah, sorban,
berlipat, longgar, ketat,
tenun, rajut, jahit, cetak, mesin, batik, sulam, barokat
warna warni, panjang, pendek, sedang
tertutup, terbuka
berbeda bersama
tak apa-apa
menjadi, membagi, biasa
itu Nusantara
Ini adalah Indonesia

Masjid besar puluhan meter dari Gereja besar
di kota Terbesar

Ini adalah Indonesia
Ada mushola di gedung-gedung di plaza-plaza
langgar, mesjid, pesantren
antara
pura dan kuil-kuil
tak sedikit tak banyak
tak apa-apa

Tuhan Maha Kuasa Memberinya

Negara Satu di Nusantara
Ini adalah Indonesia
ramah sapa, gotong royong
cinta dan hormat sehari-hari
tak pura-pura, tak tulus
tak apa-apa
berlebih doa dari hina

Ini adalah Indonesia

dijajah pernah, ditindas sudah
saat tak punya apa-apa
dari penjara duka dibuang
tercatat data terungkap fakta
pidato,
bambu runcing,
dan kertas perjanjian
memimpin bangsa pendiri negara
bersama rakyat bersama tentara
darah membasuh tanah Merdeka
susah senang jadi Negara
itulah Indonesia,
dari tiada
menjadi ada
tak apa-apa menderita
harap Merdeka jadi bahagia

Ini adalah Indonesia

BBM naik harga barang naik
orang muda berguguran
pengangguran
kemiskinan
itu belum apa-apa
Inilah Indonesiaku,

Inilah Indonesiamu,

Itulah Indonesia Kita, cinta kita
Siapa berani menggantinya
Mari hadapi sama-sama

Indonesia Kita, Tanah Air Beta
Bhineka Tunggal Ika perekatnya
Pancasila penjaganya
Ada dihati, jati dijiwa
Menghalau dusta sama-sama
ubah ragam jadi seragam

 

Beradabkah???

beradabkah kita?

peradaban manusia?

katanya bermula

pada susila

pada kesopanan

pada keteraturan

peradaban katanya

ketika manusia tak lagi

hidup di gua-gua

tak lagi

berburu atau atau menangkap ikan

juga tak lagi memuja api dan batu

atau menyembah berhala

peradaban

mengenalkan manusia pada kepemilikan

individu, keluarga, komunitas, bangsa

peradaban apakah

berarti

manusia tak saling mengenal

tak saling mengasihi

peradaban

apakah berarti

agama-agama yang menyembah Tuhan-tuhan

tetapi tak peduli sesama

bukankah lebih baik tak beradab

seperti manusia purba

hidup bersama di gua-gua berlindung bersama

tak ada tuna wisma atau orang tak waras

yang tidur di jalan-jalan

di emper-emper

sementara rumah-rumah luas

kamar-kamar dan ruang-ruang dibiarkan kosong

milik satu atau dua tubuh manusia

bukankah tubuh manusia hanya butuh perlindungan

dari terik dan cuaca

mengapa manusia

tak berbagi ruan (bila bukan kamar, mungkin beranda atau halaman rumah)

MENGAPA TAK MAU HIDUP CUKUP

berlebih, lalu berbagi

bila begini nyatanya

aku selalu bertanya

apa arti beragama

apa arti beriman

Lebih baik kembali ke masa purba

Act of Individualism

when act of individual gratification

of people connected with things makes them happy

human suffering is part of out of touch

work for other human being and its virtue

is seem useless

glorified for gratification of individual

is a very sin of social human

ignore destiny

ignore feeling

clear talk

21 maret 08

let’s talk clear to clear
heart to heart
talk
mouth
open
word
come

do not written
in sms
in email
neither in letter

talk
is
voice
sound
from your
heart
your mind

if you can
when you
dare