Category Archives: BUDAYA CULTURE

Chirpstory: Kontradiksi Manusia Privat Publik

http://chirpstory.com/li/315493

Kontradiksi Manusia Privat Publik

  • Orang bilang sekalipun penjahat,pembunu berdarah dingin,ada seseorang yg mereka sayang,perlakukan berbeda.istrinya anaknya atau kekasihnya.
  • Ya si penjahat akan sayang dan sopan pada istrinya. Dua sifat yg kontradiksi ditampilkan. Privat dan publik. Ada juga politisi, pengacara orang sukses yg tampil si publik baik dan menawan,tapi di rumah suka keras pada anak istrinya.
  • Ya si penjahat akan sayang dan sopan pada istrinya. Dua sifat yg kontradiksi ditampilkan. Privat dan publik. Ada juga politisi, pengacara orang sukses yg tampil si publik baik dan menawan,tapi di rumah suka keras pada anak istrinya.
  • Ya si penjahat akan sayang dan sopan pada istrinya. Dua sifat yg kontradiksi ditampilkan. Privat dan publik. Ada juga politisi, pengacara orang sukses yg tampil si publik baik dan menawan,tapi di rumah suka keras pada anak istrinya.
  • Ada juga celeb dan penyanyi yang luar biasa ramah menawan hati di depan kamera pada wartawan, namun ‘sadis’ keras pada asistennya, tukang perintah2 layaknya Rock Star
  • Ada juga mereka yg menyembunyikan sesuatu.Bekerja sibuk,ramah temannya banyak, terlihat sebagai orang yang sangat sibuk,namun di rumah tak berdaya karena ada kungkungan kuasa lain.
  • Yang lainnya punya kehidupan dua (double life) pejabat publik yg sukses terkenal dan ramah keluarga bahagia padahal ada kehidupan lain yang dijalaninya yang lebih membuatnya bahagia.
  • Manusia hidup selalu penuh kontradiksi,di dalam dirinya sendiri selalu bertarung satu sama lain,pemikiran/perasaan dan tindakan.Namun itu hal biasa terjadi pada manusia sehat lahir/batin.
  • Mereka yang memilih menjalani kehidupan kontradiksi privat publik terjadi disebabkan oleh kondisi luar dan dalam manusia itu sendiri. Berbahagilah anda yg tidak hidup dalam kontradiksi privat publik. Bila iya…capek deh!
  • Mereka yang memilih menjalani kehidupan kontradiksi privat publik terjadi disebabkan oleh kondisi luar dan dalam manusia itu sendiri. Berbahagilah anda yg tidak hidup dalam kontradiksi privat publik. Bila iya…capek deh!

Jakarta Tak Pernah Sepi

Jakarta tak tidur. tak pernah sepi.tak henti berdenyut nadinya.
Jakarta tak akan sepi. tanamannya berdesir saling berbicara. Kendaraan bermotor saling menyapa atau memaki dengan klaksonnya. lalulalang manusia tak
henti. Kanan kiri depan belakang utara selatan timur barat atas bawah segala penjuru arah angin merasuk jiwa membawa raga jutaan manusia mengarah jakarta nun Jayakarta.
manusia-manusia sendiri-sendiri atau berkelompok, organik maupun mekanik berseliweran laksana angin dan awan tak peduli malam atau siang. Tak
bermentari atau berbulan atau berbintang. manusia-manusia segala daya beragam upaya mencari mulia bahagia. Dunia dan spirit.
dari dalam mobil mewah, diatas motor matik atau manual manusia di Jakarta adalah manusia berjiwa, beraga meski banyak yang hampir putus asa. cerita nyata
bahagia dunia orang Jakarta bertanda tanpa dusta ia bisa digjaya, meski selalu ada hitam kejam dan kelam diantaranya, tetap saja Jakarta adalah cinta dan
pertanda baik manusia.

Betapapun ia pernah durjana tercatat dalam fakta nyata. Cinta dan bahagia lebih berharga untuk dikenang sebagai acuan.
Jakarta tidak pernah sepi. Jakarta tidak boleh kesepian, keringat dan air mata manusianya adalah protein, vitamin dan karbohidrat penguat bagi pengelana
baru, pengejar harap dan pemburu bahagia dunia. baik mereka yang kecil bodoh maupun yang kecil cerdas tak peduli siapa anda Jakarta akan menyapa.
Jayakarta tak bisu, tak diam, ia bernyawa dan menumbuhkan. Bertumbuh menghidupkan. Di jakarta pula biji dan benih d batang maupun cabang bertumbuh
dan berkembang.

Jakarta tak pernah sepi tak pernah gelap. siang dan malam selalu terang. Cahaya mentari cahaya listrik adalah selimut hangat. Kala hujan dan kemarau. Panas dan dingin. Banjir basah dan kering.
Jakarta bukanlah kota semata, ia adalah jejaring temali segala rupa segala bangsa segala suku…untuk mengadu rindu menggantungkan diri menemukan nasib.

by Umi Lasminah

by Umi Lasminah

Siapakah Kamu

Siapakah kamu para pembaca puisi dan esaiku
Kamukah inspirasiku tentang:
suara dan lagu;
malam dan rindu;
luasnya langit;
tanya dan tunggu;
susuri jalan dan mimpi;
gairah ombak pantai;
rindu menggunung
bahasa cinta;
kesabaran cinta;

Kamukah inspirasiku

berzodiac scorpio?
sungguh-sungguh kusayang;
nan sulit bicara terus terang;

Was that you, who read my poetries and essays:
my yearning and thinking;
gave many moments of cherish;
one I can’t paint with brush;
one that I miss dearly;
a little warrior;
the love of days nights;
the one of many colours;
lovely and kind;
one that I pray;
make my heart in chaos;

Siapakah kamu, pembaca puisi dan esaiku:
kamukah pencari info di google;
ingin tahu tentang:
kesombongan;
politik dan demokrasi;

Siapakah kamu, pembaca puisi dan esaiku;
apakah kamu dia:
pembuat aku patahati;
menangis tak henti;
bermata kosong;

Ah siapapun kamu, pembaca puisi dan esaiku,
bahagialah dan bersyukurlah
masih diberi waktu
tuk baca apa saja
terlebih puisi dan esaiku

Siapakah kamu pembaca esai puisiku?

Apakah kamu berzodiac scorpio?
sungguh-sungguh kusayang;
nan sulit bicara terus terang;

Was that you, who read my poetries and essays:
my yearning and thinking;
gave many moments of cherish;
one I can’t paint with brush;
one that I miss dearly;
a little warrior;
the love of days nights;
the one of many colours;
lovely and kind;
one that I pray;
make my heart in chaos;

Siapakah kamu, pembaca puisi dan esaiku:
kamukah pencari info di google;
ingin tahu tentang:
kesombongan;
politik dan demokrasi;

Siapakah kamu, pembaca puisi dan esaiku;
apakah kamu dia:
pembuat aku patahati;
menangis tak henti;
bermata kosong;

Ah siapapun kamu, pembaca puisi dan esaiku,
bahagialah dan bersyukurlah
masih diberi waktu
tuk baca apa saja
terlebih puisi dan esaiku

semoga beri arti
apapun itu
adanya

@Umi Lasminah 30Oktober 2014

Hari dan Waktu Menuju Saat Itu

Tahun, Bulan, hari-hari, Jam-jam, Menit, Detik terus berjalan
Durasi itu milik WAKTU
Dia lah WAKTU, penentu Menuju Saat itu
Saat Bahagia Tiba
Saat manusia tak bisa apa-apa
Selain menerima

Hari-hari itu sudah lewat
Kita masih terhambat
Pikiran peradaban penguasa
Penguasa sementara

Tahun, bulan, hari-hari, jam, menit, detik tak terasa
Pemilu, pemilihan umum menjelang
Menampakkan wajah jalang para petualang
Saling menantang bersenjata uang
Membeli pikiran dan mengakali orang-orang

Siang dan Malam sebentar lewat
Dan banyak dari kita terpaku bisu
Hanya berdoa bertutur bahasa asing
Tanpa bisa apa-apa
Kecuali tetap terasing
Realitas diri dan dimata

WAKTU sebentar lagi lewat
Tanpa bulan tanpa matahari
Tetapi dinanti para putra putri
Mereka yang mawas diri

2Des, 2013 @UmiLasminah

Ini Indonesia

INI INDONESIA

Posted on July 25, 2008 by puisiumipoet | Edit

INI INDONESIA

Kekayaan Kebhinekaan

Ini cerita untukku, untuk cucu, cicit dan buyutku:

Indonesia adalah:
orang-orang;
bangsa, suku;
warna-warna kulit;
jenis-jenis rambut;
berbagai bentuk hidung;
beragam bentuk rahang;
bermacam kelopak mata;
tak sama, tak beda
tak apa-apa
itulah Nusantara

Indonesia adalah:
orang-orang beradab
berpakaian, berbaju, berkain
rumbai-rumbai, kebaya, koteka,
kerudung, selendang, sarung, kopiah, sorban,
berlipat, longgar, ketat,
tenun, rajut, jahit, cetak, mesin, batik, sulam, barokat
warna warni, panjang, pendek, sedang
tertutup, terbuka
berbeda bersama
tak apa-apa
menjadi, membagi, biasa
itu Nusantara
Ini adalah Indonesia

Masjid besar puluhan meter dari Gereja besar
di kota Terbesar

Ini adalah Indonesia
Ada mushola di gedung-gedung di plaza-plaza
langgar, mesjid, pesantren
antara
pura dan kuil-kuil
tak sedikit tak banyak
tak apa-apa

Tuhan Maha Kuasa Memberinya

Negara Satu di Nusantara
Ini adalah Indonesia
ramah sapa, gotong royong
cinta dan hormat sehari-hari
tak pura-pura, tak tulus
tak apa-apa
berlebih doa dari hina

Ini adalah Indonesia

dijajah pernah, ditindas sudah
saat tak punya apa-apa
dari penjara duka dibuang
tercatat data terungkap fakta
pidato,
bambu runcing,
dan kertas perjanjian
memimpin bangsa pendiri negara
bersama rakyat bersama tentara
darah membasuh tanah Merdeka
susah senang jadi Negara
itulah Indonesia,
dari tiada
menjadi ada
tak apa-apa menderita
harap Merdeka jadi bahagia

Ini adalah Indonesia

BBM naik harga barang naik
orang muda berguguran
pengangguran
kemiskinan
itu belum apa-apa
Inilah Indonesiaku,

Inilah Indonesiamu,

Itulah Indonesia Kita, cinta kita
Siapa berani menggantinya
Mari hadapi sama-sama

Indonesia Kita, Tanah Air Beta
Bhineka Tunggal Ika perekatnya
Pancasila penjaganya
Ada dihati, jati dijiwa
Menghalau dusta sama-sama
ubah ragam jadi seragam

Beragam warna warni, corak, kain dan benang….

Leluhur

Leluhur
Nenek Moyang

Orangtua Jauh ke Belakang di Masalalu
Beliau kita berasal
Darah-daging, Mata, Hidung, Mulut
Penurun kemuliaan

Leluhur
Kenalkah dikau pada Beliau
Apa nama sebutan ayah/ibu dari kakekmu?
Apa nama sebutan dari ayah ibu dari bapak/ibunya kakek/nenekmu
Dan seterusnya

Tahukah dikau
Orang Barat hanya menyebut Great-great great grand mother/father

Sedangkan kita ada sebutnya
Di Jawa:
Canggah untuk bapak/ibu diatas Buyut
Buyut itu adalah bapak/ibu dari nenek/kakek

Dan seterusnya…
Wareng bapak/ibu dari Canggah

Maka kembalilah pada Leluhurmu
Pada Ajaranmu

Jangan terpaku pada ajaran Seberang
Yang hanya menjauhkanmu dari
Negeri tanah dan airmu sendiri
Menjauhkan mu dari Nilai-nilai Luhur Para Leluhur
Nilai-nilai Mulia Para Nenek Moyang

Mari kembali sadar, insyaf
Bangsa Indonesia Nusantara tinggal di Surga
Dimana “tongkat kayu dan batu jadi tanaman”

Mari
Mari
Berbakti pada Negeri

@Umi Lasminah, July 2012

Do You Read?

Do you read the earth
Do you read the sea
Do you read the air

The sky
Atmosphere
The Earth
Beneath

They at the hands of Gods/Godesses
By the guide of their upper power

The animals
The plants
They have their executors
Each one of them

All along
The science have long abolished Them
All along
Western science ignore Them

They’re invisible but Great and Real
They’re not magic
Magic is because you cannot foresee them with your science

Our science is both
The seen and unseen

Let’s face it

There are the Almighty the Power the greater than you
But human have access to It
Only if you bestowed

@Umi Lasminah

Aku Ingin

Aku tak ingin guncang dunia
Tak jua hadirkan badai

Kuhanya rindu damai
Rindu tawa nyata
para petani
pedagang bakso
buruh pabrik, buruh tani
pun pemilik warung soto
serta seluruh pedagang keliling
juga semua-semua kamu tersingkir

Kuhanya ingin
99% tak duka karena tak berpunya
Tak sedih karena gaji tak lebih

Kiranya masa itu tiba
Semoga
Pada masanya

Kenyataan adalah realitas rasa
Realitas adalah kenyataan pikir
Semua terjadi
Bukan sekedar berita
Apalagi rekayasa

@Nov,5,2011 Umi Lasminah

Negara-Negara Sekarang

Negara-negara sekarang

Negara-negara sekarang tak punya daya
Negara-negara tak dapat restu Sang Penguasa
Pemimpin Negara-negara tak kenal Sang Penguasa

Pemimpin-pemimpin Negara mengekor
Sistem dari Pelaku pembunuh “konsep” Sang Penguasa dahulu

Walau Sang Penguasa Ada dan Berjaya
Sedikit manusia kenal dan lihat
Banyak manusia hanya rasakan Ada-nya
Lebih banyak lagi hilangkan dari pikirnya

Negara-negara sekarang ikuti Negara
Yang hancur lebih dahulu
Negara pemula Demokrasi: Yunani

Yunani, negeri Pertama pemusnah Sang Penguasa
Kini hidup susah
Sang Penguasa dilupakan

Nusantara ikut memusnahkan Sang Penguasa, sejak 500 tahun lalu

Sang Penguasa Tertinggi lalu diangkat dari negeri seberang laut
Negeri padang pasir

Sang Penguasa bumi
Sang Pengelola laut
Sang Pengelola langit
Dianggap tak ada
Pikiran dari seukuran otak memusnahkan Para Sang Penguasa

Para Sang Penguasa tak tampak
Para Sang Penguasa ada
Para Sang Penguasa berbuat
Semua terjadi dalam ijin Sang Penguasa

Tapi Manusia sombong
Tapi Manusia sok tahu

Tak hanya, Sang Penguasa dihina
Tak hanya, Sang Penguasa dimusnahkan bukti kuasanya
Manusia menghalangi manusia lain meminta bantuan Sang Penguasa

Manusia tak bisa apa-apa

Walau sesungguhnya bisa

Tapi

Waktu menjauhkan Manusia dari
KesaktianNya

Dari kedekatanNya pada Sang Penguasa

Manusia-manusia Yang Sudah Bertemu Sang Penguasa

Kiranya sudi
Memberi arahan
Agar
Kita tak lagi
Rendah, karena tak bisa sempurna

Sang Penguasa Pmegang Waktu
Kiranya

Manusia mau baca
Negara-negara sekarang

Adalah Negara-negara
Yang hidup tanpa Dewa-Dewi
Yang tak tahu adanya Dewa-Dewi-Bidadara-Bidadari-Hapsara-Hapsari-Danyang.

Sang Penguasa Pengelola Alam Jagad Semesta

Kiranya
Asap Dupa dan Kemenyan
MemanggiMu turun
Beritahu kami yang buta hati, buta pikir
Bimbingan Kembali
Seperti Dahulu

Agar Sang Pengelola Bumi- Dewi-Dewi-Batara-Batari tak membuat Gempabumi, tsunami
Seperti diwaktu lalu

Agar gunung-gunung yang sembunyikan pusaka-dan bukti kebesaranMu
Terbuka dan Terbuka dengan damai
Tanpa bencana

Sembah Maaf dari kami manusia
Yang Lupakan Eyang, Danyang, Dewa-Dewi Batara Batari, Sang Hyang

Sembah hormat dari kami manusia
Yang tak bisa apapun selain karena Bantuan Sang Pengelola

Yang Sudah ke Nirwana di tempat Luhur
atau Yang masih bersama kami di tempat Madya

Negara-negara sekarang
Indonesia adalah pusaka Jejak Nuswantara

Kiranya
Para Leluhur, yang Mulia
Selalu menjaga kami, membimbing kami
Seperti dahulu Eyang Soekarno
Engkau bimbing

Untuk Menyatukan Nuswantara
dan Menggali ajaranMu
Yang tumbuh di sini

Dan bukan yang digali
Dari negeri-negeri lain
Di seberang-seberang

Para Luhur Yang Mulia
Kiranya ajaran Eyang Soekarno
Yang telah ditulis dan dibukukan
Dapat diejawantahkan
Dan Ajaran Leluhur yang dianut Eyang Soekarno juga,
Dapat kami pegang teguh, Utuh

Kami haturkan sembah dan terimakasih Para Penguasa Luhur
Walau rakyat negeri ini susah
Masih dapat hidup dan menjaga pusaka yang tersisa

Walau rakyat Negeri ini belum mengenal Para Penguasa Luhur
Duh, Para Penguasa Waktu kiranya kami dibantu…

Agar Membaca dengan Benar tentang
Bencana Alam, bencana Sosial: di Negeri-negeri seberang
dan kebuntuan pikiran-hati di negeri ini

Hingga paham tentang alasan

Kemakmuran
Kemiskinan
Kebodohan

@30Okt2011

Kill the Messenger

Kill the Messenger

by Umi Lasminah on Saturday, July 23, 2011

I’ll kill the messenger
The messenger already dead
He does’t have mind nor soul

The messenger is Media
A Giant corporate media
The dick of capitalism

I’ll kill the messenger
The messenger already dead
With contaignes desease
Spread through
The sound an audio
The image a visual
The text a paper

I’ll kill the messenger
He doesn’t have bravery
He doesn’t have soul

I won’t kill the messenger
He was dead
The truth been buried

The ghost sold news
Lies after lies
Facts after facts
Nothing but to entertain people
To swallow lies after lies
Never give the key
To open the truth
To fight evil and demon

Lies after lies is true
And the messenger is a ghost
I won’t have to kill
The messenger is dead

July, 23, 2011

@Umi Lasminah