Category Archives: TheS

langitku hitam

Langitku hitam
Awan putih tak jua tiba
Entah dimana biru pancaran cerah

Kelabu disiang Februari
Malam tak bermentari

Langitku hitam
Tinta warnamu memercik pekat
Hitamkan warna-warniku

Lampu-lampu jalan jadi hitam
Spion mobil motor tak nyala
Kau matikan listrikku

Kutunggu kelam itu pendar
Walau tanpa cahaya

Titik-titik hitam
Kan kujadikan pasir besi
Kutempa jadi logam
Kuberi jutaan ketukan
Tuk jadi keris benda pusaka
Yang terjaga

Maka langitku tak hitam
Walau tanpa cahayamu

Pendarkan saja cahayamu
Ke langit lain
Langit para pembangkang

@8Maret 2012
(Dimana bumi dipijak disitu langit dijungjung)

Langitku hitam
Bulan Februari
Jujurku tak tepat
Buatmu pekat
Tak bisa hindari perih

Kau akan pergi
Entah kemana
Aku selalu disini
Menanti sendiri
Tepati janji

Tak apa
Kau tak pernah berjanji
Tapi pasti
Belia dharma terbeli
Tuntas tugas
Beban lega

Langit hitam
Bulan Februari
Kelam slimuti bumi
Kejam

Tak apa
Besok
Lusa
Langitku kembali biru
Kau disana dengan hitammu

Aku mengembara
Meraja warna-warni
@2011

i have no winter season in my home town

HarimauPutihI have no winter season in my hometown
But I know how cold heart can make me freeze
Like living below zero celsius

I have no winter season in my hometown
But I know how silence can make me feel cold
And have not cure fever for long

I have no winter season in my hometown
But I know hurt can be by an ignorant soul

I have no winter season in my hometown
But I know heart can always be bloom
After the brokern
As winter end
And Spring to Summer

And summer is my season

Where positive energy, and truly warm heart

Is mend conscience

@Umi Lasminah, November 2010

Kejahatan Cinta dan Hak Asasi Manusia

Kejahatan Cinta dan Hak Asasi Manusia

Cinta bukanlah hal yang tidak biasa, bukan juga hal yang luar biasa. Cinta adalah kata-kata yang setiap detik, setiap, jam setiap hari terucapkan, tertuliskan, atau terlantunkan. Namun realitanya cinta tak begitu berwujud di dalam kehidupan kolektif baik sosial maupun politik. Karena terlalu seringnya kata-kata itu tersebarkan kepada manusia sehingga cenderung take it for granted.

Cinta tidak pernah jahat, cinta adalah kebaikan yang sudah terberi dari manusia sebagai bagian dari Yang Maha Pecipta. Segala yang baik yang terekspresi oleh manusia kepada mahluk lainnya bisa disebut sebagai cinta. Kejahatan cinta dalam tulisan ini saya kategorikan dua: pertama cinta yang dibendung/dilarang, kedua cinta yang dipaksakan/didorong/ direkayasa. Contoh kejahatan cinta kategori pertama terjadi manakala cinta dibendung lalu menimbulkan kekerasan dan berujung kematian. Bila Negara diam saja atas hal ini maka bisa dimasukkan sebagai pelanggaran HAM. Kedua, manakala cinta dipaksakan, ketika seorang atas nama cinta lalu melakukan kekerasan, pemaksaan, hingga hal-hal yang menganggu kenyamanan bahkan penderitaan fisik dan psikis orang lain itulah cinta yang dipaksakan. Termasuk cinta dipaksakan adalah kasus Siti Nurbaya.

Kejahatan cinta berulangkali terjadi adalah manakala cinta dibendung. Cinta yang terjadi pada dua manusia dewasa, lalu tidak disetujui oleh pihak-pihak yang merasa memiliki atau punya wewenang atas manusia dewasa itu. Ini terjadi dengan Romeo and Juliet, Wuthering Heights atau pada Children’s Hours, di Indonesia film Kisah Cinta dari SMA (Galih dan Ratna) .

Kejahatan cinta terutama terjadi melalui terbentunya pemikiran tentang norma atau nilai di masyarakat, nilai yang tidak memiliki basis hakiki dalam kejatian manusia untuk bahagia. Umumnya pemikiran tersebut berbasis materi atau atribut eksternal manusia seperti: status, kelas, latar belakang ekonomi, darah/turunan, atau jenis kelamin. Hal-hal tersebut  mampu mengintervensi manusia yang sedang “dilanda cinta”. Intervensi yang terjadi tanpa didasari niat kebahagiaan manusia hanya melahirkan kejahatan cinta.

Sang Pencipta ingin manusia bahagia. Jika manusia bahagia, maka ia akan bekerja dengan senang, wajahnya ceria, ia berbuat baik dengan banyak orang dengan semesta, banyak tersenyum dan mungkin banyak sedekah.

Janganlah dinyatakan kembali bahwa untuk bahagia manusia harus punya harta, harus punya karir, punya rumah dan semua material duniawi. Cinta bukan hal duniawi, keduanya spiritual dan material yang menyatu. Manusia harus punya cinta. Harta, tahta, status tidak pernah memberi garansi kebahagiaan, tetapi hubungan indah antar manusialah yang mampu membuat orang bahagia.

Tidak percaya? Lihat atau temui saja mereka yang kasmaran karena jatuh cinta. Tak peduli umur, tak peduli jenis kelamin, tak peduli status sosial semua tampak bahagia, atau paling tidak berada dalam suasana hati gembira. Lihat saja remaja yang sedang di mikrolet duduk berdua berpegangan tangan, matanya kadang saling memandang. Atau mereka orang dewasa yang sedang berduaan duduk bersebelahan di restoran.

Mematahkan Hati, Kekerasan pada Kemanusiaan

Manusia patahati terjadi setiap hari setiap, jam, menit, dan detik. Namun seakan-akan hal tersebut seperti kejadian biasa.  Patahati disini khususnya kehilangan. Kejadian kehilangan adalah peristiwa luar biasa, khususnya  bagi mereka yang sedang mengalaminya. Seorang yang sedang patahati.

Kebutuhan cinta adalah hal yang hakiki. Di dirinya sendiri dan dari manusia lain. Ini karena manusia adalah mahluk sosial, dalam arti yang sesungguhnya.

Begitu luar biasanya kebutuhan manusia akan cinta (untuk bahagia), akhirnya banyak manusia “mencari” “menemukan” cinta pada bukan manusia yaitu hewan, benda-benda dan aktivitas. Cinta yang semu.

Kita bisa temukan banyaknya orang-orang di negeri-negeri yang penuh gaya hidup individualisme (Barat), ketika pada akhirnya manusia hidup “sendiri” ditemani hewan piaraannya–yang setia. Kebutuhan membagi perasaan yang bagus dan baik serta senang adalah ekspresi cinta. Ekspresi cinta merupakan fenomena sehari-hari. Tiap jam, menit dan detik segala wujud cinta menjadi di berbagai belahan dunia. Ekspresi cinta bisa bebas dan hanya berwujud karya untuk menstimulus rasa seperti lagu, buku, atau film. Juga sangat sering ekspresi berwujud kata-kata terucapkan kepada kekasih, sahabat, teman, atau saudara dan orang tua. Banyak yang hanya berwujud tindakan dan aksi terhadap yang dicintai. Ekspresi cinta sejati kabarnya berwujud ucapan kata, dan atau tindakan nyata adalah cermin kebaikan cinta yang membahagiaan, dan mensentosakan manusia.

Berbeda dengan binatang, manusia lebih membutuhkan cinta manusia lain dalam hidupnya. Kalau sejak lahir anak rusa, sudah bisa berdiri, minum susu, lalu berlari-lari. Manusia butuh kasih sayang ibu-ayah hingga ia menjadu dewasa, 17 tahun!

Begitu pentingnya rasa cinta dan hubungan antar manusia di Croasia dua seniman mendirikan museum Broken Relationship http://www.brokenships.com/. Museum yang didedikasikan bagi penyembuhan luka karena patahati ini bahkan juga sudah tour ke 300 kota, termasuk Turki. Siapa saja bisa menyumbangkan peninggalan terkait patahati. Mungkin kalau kekerasan fisik, psikis oleh Negara dan institusinya bisa berdiri sebagai perlambang keadilan kolektif yang harus dijaga dan dihormati seperti museum peninggalan kekerasan atas warga di Kamboja  dan di Jerman. Maka museum brokenships cenderung mengingatkan para individu untuk lebih berhati-hati atau menghargai jiwa/hati orang lain. Seperti seorang kawan pernah bilang “kalau berhubugan antar manusia itu berhubungan soul to soul, jadi harus hati-hati”, “kalau jiwanya luka, tidak semudah luka fisik yang bisa diobati betadine

Dalam satu tulisannya disebutkan bahwa Negara yang berperang, atau perang telah menimbulkan korban jiwa, mereka yang meninggal dalam pertempuran dan sebagainya. Negara lalu memberikan medali atau penghormatan pada yang berjuang dalam perang. Lalu Negara melupakan rasa sakit hati, orang-orang yang ditinggalkan para prajurit atau tentara di perang, kekasih yang tidak jadi menikah, istri/suami yang harus mengurus anak mereka sendiri, bisakah mereka mengganggap ini pelanggaran HAM karena menghilangkan merusak hubungan cinta antara dua manusia.  Namun sepertinya ide ini tidak boleh dimajukan, karena Negara, Nasionalisme atau Patriotisme lebih tinggi dan mulia daripada cinta dua manusia…

@November, 2010, Umi Lasminah, pemikiran ini terinspirasi betapa banyak orang yang mulia niat cintanya terganjal, lalu  bahagianya terhambat oleh suatu kekuatan di luar “diri” nya.

Air Mata

September, 2010, bulan Airmata. Airmata tumpah di antara hati nan rapuh. Dibalik bangunan cinta nan tersembunyi. Gelap dan temaram.
Airmata aliran suci hati jujur, paparan luka batin, duka jiwa. Juga Airmata suara hati suka bersama, gembira bersama.
Sebersih hati suka, walau semu semata.

Airmata itu meluncur di antara kegaduhan nyanyian. Diantara kesombongan.
Airmata itu luruh. Terus tak henti. Airmata itu tak punya arti, tak malam itu, tak jua nanti.

Airmata itu kering bersama waktu, di debu-debu Jakarta.
Airmata berganti warna merah. Kemurkaan, dari suatu hinaan.

@Umi Lasminah, sept,okt, nov 2010

Ada Apa Denganmu

Ada apa denganmu
Kau tak tatap mataku
Kau tak sapa aku

Ada apa denganku
Kau hindari tatapanku
Kau jauhi aku

Aku tetap aku
Sama
sebelum jumpamu
sesudah jumpamu

Aku tetap aku
Sama
berkata tulis
bertutur kata

Aku tetap aku
Walau cinta hadir
walau sayang datang

Aku tetap aku
Selalu
jelang bahagia
setiap waktu

Kau, aku tak tahu
Sejak jumpaku
Sebelum jumpaku

Apakah aku akan tahu
Tentang dirimu
Tentang cintamu

Padamu jawab
Sembunyi

@umi lasminah, nov 4, 2010

Kuhapus

Hari ini kuhapus kau
Figurmu dan bayanganmu
Di antara cerita baik bukuku
Kuganti cover bukuku
Kuhapus bab dan halaman tentangmu

Kisahmu dan ceritaku tertulis
penuhi lembaran kertas ratusan halaman
Kini kuhapus semuamu
Ingin kubakar buku itu
Tapi kau telah terpatri jadi bacaan harian
Telah tertanam dalam hati

Betapa buku-buku tanpa makna
Saat kau buang semua huruf
Kata-kata tak pernah ada
Suara pun tak hadir

Aku hapus kamu
Bayanganmu
Sementara
Tak bisa Lenyapkan kau

Karena kau telah
Tatto namamu
Di Hatiku

@Oktober, 2010

Kau Hunus Aku

Kau hunus aku
Dengan pedang emas bertuliskan cinta
Lalu darah tumpah
Basahi harap dan mimpiku

Semua jadi kelam, hitam
Sakit

Lukapun menganga
Lama

Tak jua kau cabut pedang itu

Dan darah deras mengalir
Bersama bening air mata

Detik, jam, hari, minggu dan bulan menjelang

Tak jua kau cabut pedang itu
Tak jua kau basuh lukaku

Apakah kau ingin lumpuhkan hatiku
Apakah kau ingin aku pergi

Nurani, hatimu penjawab sejati
Semoga kembali
Pada pemilik suci Kebajikan

@Oktober 2010

Aku Terdampar

Lalu aku terdampar
Di kekosongan emosi
Di kehampaan hati
Laksana hutan gundul
Segala ceria dan cinta ditebas kekakuan
Hampir aku terjatuh ke jurang
Kesengsaraan

Lalu aku terperosok
Di penantian nan sia-sia
Laksana berjalan
Dibelukar gelap penuh duri
Tak tahu arah mencari
Tak bisa dihindari

Dan hatiku berdarah-darah
Tersayat halusnya kata-kata
Tegores manisnya canda
Laksana jingga saat senja
Indahnya sekejap saja

Lalu aku terdampar
Antara ketidak abadian
dan keabadian
Resapi sakit nikmati nyeri
Untuk rasakan
Cinta nan sepadan

Umi Lasminah @Oktober 2010

Rindu itu

Rindu itu serang aku
Bertubi-tubi
Laksana hujan tak henti
Laksana petir bergelegar
Rinduku padamu berpendar
Dirintik hujan nan tajam
Ditiupan angin kencang

Tak jua kujumpa dirimu

Rindu itu sengat aku
Dijalan-jalan tergenang kepenatan
Bersama lambat laju mobil motor
Padat tersendat

Senja menjelang malam Jakarta
Belum lagi pukul enam

Rindu itu terus bergelayut
Melumuri hatiku dengan percikan duka
Air mata

Tak jua kau melintas
Apalagi singgah

Apakah kau sembunyi
Hindari  bencana besar
Jauhi riuh jiwa-jiwa tersasar
Tersesat
Terdesak

Rindu itu serang aku
Hunuskan rasa tak terkira
Hingga ku tak bisa apa-apa
Selain bertahan
Dalam gumpalan
Air mata
Yang membeku
Dan terus Bisu

Kuharap rindu tak terus belenggu aku
Halangi langkahku
Ke tempat kutuju

@dalam hujan dan cuaca ekstrim Jakarta, 6oktober. Gatot Soebroto- Perdatam Polda- arteri Kelapadua.

Aku akan diam

Aku akan diam
Di sini dalam bekunya rasaku padamu
Aku akan diam
Di sini dalam kecamuk pikirku tentangmu

Aku akan diam
Di sini dalam amarah terpendam
Aku akan diam
Di sini bersama suara batin

Aku akan diam
Di sini dalam bisu malam
Nan kelam

Semoga saja
Aku akan kembali bersuara
Jujur dan benar

@11 sept malam, 2010