aku sungguh-sungguh menyayangimu

Aku sungguh-sungguh menyayangimu. Mungkin terdengar berlebihan atau malah biasa saja. Tak apa. Tetapi itulah rasaku, yang ingin selalu kubuktikan padamu. Apapun yang bisa kulakukan untuk mewujudkan harapanmu tentang yang kau kerjakan, mimpi dan garapmu, bila dapat kubantu.

Aku sungguh-sungguh menyayangimu, hingga di keramaian pun kau menyita pikiran dan hatiku. Menyita tanpa surat peringatan, tanpa dapat diminta kembali. Aku tak dapat pergi melarikan diri dari dirimu. Kau diampun, aku tertarik-tarik ke arahmu. Suara tawamu mengiang, seringkali menghadirkan rindu nan panjang.Laksana lolong anjing di malam terang bulan.

Aku sungguh-sungguh menyayangimu hingga aku tak tahu lagi apa  yang harus kulakukan, selain berdoa dan merindu. Aku ingin ada untukmu setiap saat jika kau inginkan aku, jika aku inginkan dirimu.

Aku sungguh-sungguh menyayangimu hingga berpisah darimu pun akan aku jalani, semata agar aku lega. Bahwa rasaku telah sampai padamu.

Aku sungguh-sungguh menyanyangimu entah demi apa. Aku sungguh-sungguh menyayangimu hingga aku tak peduli apa-apa lagi, tak peduli apakah kau peduli. Mana aku tahu. Kau tak pernah bicara buruk padaku. Daya tahan dirimu untuk mengontrol emosi sangat-sangat luar biasa terkendali. Adapun aku rasa dan dan kata, tertulis atau terucap adalah satu tarikan nafas, satu aliran darah di nadiku.

Aku sungguh-sungguh menyayangimu hingga aku tak tahu harus berbuat apa selain menuliskannya sebagai alunan rindu yang menyayat hati…
Aku memilikimu saat kumerindumu…sudah itu aku tak tahu apa-apa lagi…tak peduli apa-apa lagi. Cintaku memilikimu dalam rasa yang melingkupiku hampir setiap hari, setiap ada kesempatan kau menembusku. Aku tak bisa menjangkaumu kecuali dalam rindu dan kata-kata…
to f again